Peluang Usaha Budidaya Ubi Ungu, Diminati Karena Komposisi Gizinya

DSC_0217Ubi ungu saat ini tengah menjadi komoditas yang naik daun di pasar tradisional maupun swalayan. Bagaimana tidak, ubi yang termasuk primadona diantara jenis-jenis ubi ini diminati konsumen karena memiliki komposisi gizi yang lengkap serta memiliki fungsi fisiologis bagi kesehatan tubuh. Warna ungu kehitam-hitaman dalam ubi merupakan pigmen penting yang mengandung senyawa antisianin, dimana senyawa ini mampu berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, antibakteri, serta perlindungan buat hati. Keunggulan ubi ungu tak hanya itu, karena ubi jenis ini ternyata memiliki produktivitas yang tinggi dan cenderung di atas ubi putih.

Menurut beberapa sumber, kandungan antisianin yang ada di ubi jenis ini memiliki stabilitas yang cukup baik dibanding dengan kandungan antisianin dari tanaman lain. Karena inilah, maka banyak masyarakat yang mencari ubi jenis ungu untuk camilan sehat keluarga. Selain masyarakat, beberapa industri makanan dan minuman mulai menyerap komoditas ini untuk bahan pembuatan makanan ataupun minuman. Salah satu produk olahan paling populer dari ubi ungu ini makanan adalah ice cream, maupun keripik ubi ungu.

“Pertama kali membudidayakan ubi jenis ungu ini, saya langsung jatuh cinta. Jika dibanding dengan jenis lainnya, terutama jenis ubi putih, jenis ungu lebih mudah terserap pasar. Selain itu, ubi ungu juga memiliki harga yang lebih tinggi dibanding dengan ubi putih. Tak hanya itu, keunggulan lain ubi ini adalah tingkat produktivitas yang jauh lebih baik.” Ungkap Sutomo, salah seorang petani ubi kepada wartawirausaha.com.

Lokasi Ideal Budidaya Ubi Ungu
Ubi ungu yang merupakan salah satu jenis ubi jalar sangat cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 0 – 500 mdpl, dan harus mendapat cahaya matahari 11 – 12 jam perhari. Suhu ideal untuk perkembangan ubi ini antara 21 – 27’ Celcius. Sedangkan pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk adalah pada musim kering atau kemarau.

DSC_0177“Daerah Poncol sini merupakan daerah pegunungan dan berada di ketinggian lebih dari 1000 mdpl. Meski demikian, perkembangan ubi ternyata cukup baik dan memiliki perbedaan di rasa. Menurut pendapat beberapa orang, rasa ubi ungu dari daerah Poncol lebih manis jika dibanding dengan ubi dari dataran rendah. Perbedaan lainnya adalah masa panen. Jika didataran rendah bisa panen pada usia 4 bulan, maka di sini biasanya panen baru dilakukan pada usia 6 bulan.” Terang Tomo, sapaan akrab Sutomo ini.

Mudahnya Perawatan Budidaya Ubi Ungu
Membudidayakan ubi ungu menurut Tomo cukup mudah. Hal pertama yang meski disiapkan adalah lahan dan bibit ubi. “Tanah yang cocok untuk budidaya ubi ungu yaitu tanah lempung berpasir, gembur, dan banyak mengandung unsur hara. Selain itu, tanahnya juga memiliki drainase yang baik. Jika ubi ditanam di daerah dataran rendah yang kering, hasil yang didapat biasanya kurang maksimal, karena imun ubi ungu ini akan menurun.” Tambah Tomo.

Ubi ungu merupakan tanaman jalar yang tahan terhadap kekeringan. Karena inilah untuk perawatan menurut Tomo tidak perlu intensif, seperti penyiraman dan lain sebagainya. Perawatan yang diperlukan hanyalah pengecekan tanaman yang gagal pada usia 3 minggu setelah proses penanaman bibit. Jika ada bibit yang mati, Tomo menganjurkan untuk segera mengganti bibit tersebut dengan yang baru. Pada usia 2 bulan, biasanya dilakukan pemupukan terhadap tanaman ubi ungu.
Sedangkan untuk pembibitannya, Tomo menggunakan system vegetatif dengan cara stek. Menurut Tomo, bibit yang bagus bisa diambilkan dari tanaman yang sudah berumur diatas dua bulan. Sedangkan ruas tanaman yang diambil, Tomo menyarankan untuk mengambil ujung atau pangkal tanaman dengan cara memotong sepanjang 15 – 25 cm. Untuk mengurangi penguapan, sebaiknya hanya diikutkan dua ruas batang atau daun.

Proses Penanaman Ubi Ungu

Setelah lahan dan bibit siap, maka proses selanjutnya adalah penanaman. Bibit ubi ungu dibenamkan 2/3 ke tanah. Sebaiknya dalam satu bedengan, dibatasi hanya 2 baris tanaman, agar proses perawatan dan pemanenan mudah. Sedangkan jarak tanam dalam satu baris idealnya 30 cm. Nah, tahap selanjutnya tinggal perawatan saja.

“Pupuk yang saya gunakan, biasanya campuran antara organic dan urea atau ZA. Ke depan, pengembangan yang ingin saya lakukan adalah membuat ubi ungu dengan full organic. Dimana pupuk yang digunakan hanya organic, yaitu pupuk kandang, karena kebetulan di daerah poncol sendiri juga merupakan sentra budidaya pengemukan sapi limosin.” Ujarnya.

Kendala dan Hama Dalam Budidaya Ubi Ungu

Kendala yang kerap menghinggapi para petani ubi ungu ini menurut Tomo adalah serangan hama dan ulat daun. Menurut Tomo, jika hama tersebut menyerang tanaman ubi ketika umur masih muda, maka diperlukan penanganan secepatnya. Namun, jika menyerang saat usia ubi sudah hampir panen, Tomo menyarankan untuk mengabaikan saja. Karena menurutnya, jika kondisi ubi sudah tua, maka ubi memilki kekebalan sendiri sehingga sulit ditembus oleh hama.

“Jika tanaman ubi yang masih muda diserang hama, dengan ciri-ciri daun banyak yang berlubang, untuk penanganannya saya menggunakan obat anti hama. Namun, jika hama menyerang tanaman yang sudah tua dan siap panen, biasanya hanya saya hanya biarkan saja.” Ungkap Tomo.

Marketnya dan Prospek Bisnis Ubi Ungu
DSC_0203Market atau pemasaran ubi ungu ini menurut Tomo hingga saat ini masih cukup bagus. Belum sampai panen, biasanya ubi ungu milik Tomo sudah ada yang booking lebih dahulu. Harga perkilo ubi ungu dari petani mencapai 1000 – 1600 per kg. Jika dibanding dengan ubi putih, selisih harganya masih lebih tinggi ubi ungu.
“Kelebihan lain menanam ubi ungu ini, selain produktivitas dan harga yang lebih bagus, ubi jenis ini juga bisa ditanam dengan sistem tumpang sari dengan tanaman lain. Biasanya untuk tanaman pendamping, saya juga menanam buncis dan jagung manis berdampingan dengan tanaman ubi ungu ini. Bagi petani sistem tumpang sari lebih menguntungkan dibanding lahannya hanya ditanami ubi saja.” Ujar Tomo.

Waktu pemanenan menurut Tomo antara lahan di dataran rendah dan tinggi memiliki perbedaan. Di dataran rendah, ubi ungu umumnya sudah bisa dipanen pada umur 4 bulan, sedangkan di daerah tinggi seperti poncol, pemanen bisa dilakukan setelah 6 bulan. Tomo menyarankan, proses pemanenan ubi dilakukan pada musim kemarau, karena jika ubi terkena air hujan, ubi akan cepat busuk.

“Secara umum, jika ubi ungu ini memiliki kondisi yang bagus, dan tidak terserang hama, akan menghasilkan panen antara 25 – 30 ton per hektarnya. Setelah dipanen, ubi kemudian disortir lalu dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering. Namun, biasanya belum sampai disimpan, ubi sudah didatangi pengepul.” Ujar pria yang memilih fokus pengembangkan pertanian di daerahnya ini.

Tomo masih yakin, jika prospek budidaya ubi ungu ke depan bisa lebih cerah. Menginggat ubi ungu menggandung banyak sekali kelebihan, selain itu saat ini sudah banyak industri yang melirik ubi ungu untuk bahan baku makanan dan minuman, selain itu warna dalam ubi ungu juga bisa dijadikan warna alami untuk makanan.
 
Sumber : wartawirausaha
Previous
Next Post »