Peluang Usaha Ternak Puyuh Emas, Prospek Usaha Yang Tak Pernah Surut

Peluang Usaha Ternak PuyuhTelur puyuh memang berukuran kecil, namun telur yang konon banyak mengandung gizi dan kaya manfaat ini seringkali diburu oleh ibu-ibu untuk dijadikan bahan hidangan kuliner yang lezat. Tak hanya telur, daging burung puyuh yang sudah afkir pun bisa disulap menjadi sajian yang tak kalah enaknya. Bagi peternak burung puyuh, prospek dan peluang usaha budidaya burung puyuh tak pernah surut. Tiap hari permintaan telur, daging bahkan kotoran puyuh pun terus meningkat.

Burung puyuh sendiri merupakan jenis burung dngan nama latin genera dan dalam familia phasianidae. Burung puyuh juga bisa diidentifikasi sebagai unggas daratan yang kecil namun gemuk.

Mereka di alam memakan biji-bijian, serangga dan mangsa yang berukuran lebih kecil. Keunikan burung puyuh, adalah kecepatan larinya yang luar biasa. Tak hanya bisa ditemukan di ladang tebu atau tegalan, burung puyuh saat ini pun telah dikembangkan dan dibudidayakan secara profesional dan terpadu.

“Burung puyuh yang dibudidayakan untuk diambil telurnya biasanya ada tiga jenis, yaitu puyuh putih, puyuh hitam atau biasa dikenal dengan Bangkok Lokal atau Peksi, dan yang terakhir adalah Puyuh Emas atau biasa dikenal sebagai puyuh Solo Lokal. Puyuh Bangkok lokal memiliki badan yang lebih besar dengan warna dominasinya adalah hitam, sedangkan Puyuh Emas badan tidak terlalu besar, dengan warna dominasi kuning kecoklatan.” Ungkap Muklas, salah seorang wirausahawan ternak burung puyuh asal Ponorogo kepada wartawirausaha.com.

Menurut Muklas, dari tiga jenis tersebut terdapat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Untuk puyuh emas, memiliki kelebihan dia lebih tahan terhadap serangan virus dan penyakit, untuk produksinya standar yaitu 95%. Untuk ukuran telur yang dihasilkan lebih kecil daripada puyuh Bangkok Lokal. Sedangkan puyuh Bangkok Lokal memang memiliki ukuran telur yang lebih besar, namun puyuh jenis ini dalam mengkonsumsi makanannya lebih banyak dan boros jika dibanding puyuh emas. Kalau puyuh putih, sebenarnya sudah maksimal dari segi produksi dan konsumsi yang tidak boros, namun puyuh jenis ini ternyata cukup rentan terhadap penyakit.

“Saya beternak burung puyuh sejak tahun 1999, dan sudah mencoba berbagai jenis puyuh yang beredar di kalangan peternak, namun pada lima tahun terakhir saya memfokuskan diri pada jenis puyuh Solo Lokal atau juga biasa dikenal dengan Puyuh Emas. Jenis puyuh ini sangat ideal buat peternak, dan jenis ini cukup populer di tengah masyarakat di pulau Jawa hingga Sumatera.” Ujar pria jebolan pesantren itu.

Saat ini dari farm puyuh milik Muklas, sudah sekitar 60.000 butir telur puyuh dikeluarkan perminggu untuk memenuhi permintaan pasar di Jawa dan Sumatera. Untuk mencukupi permintaan pasar yang terus meningkat, Muklas bekerja sama dengan peternak puyuh yang masih skala kecil di sekitar tempatnya serta bekerjasama dengan plasma-plasma yang dia bangun di area Ponorogo, Kediri, Trenggalek atau Madiun.

“Tak hanya permintaan telur yang terus meningkat tiap harinya, permintaan burung puyuh yang sudah afkir pun turut meningkat. Selain itu, kerap para petani melon atau bawang merah datang ke tempat saya untuk membeli kotoran puyuh untuk dijadikan pupuk organik. Hampir semua yang ada di farm puyuh tidak ada yang terbuang sia-sia.” Tambahnya.

Untuk memulai wirausaha peternakan burung puyuh, Muklas mewanti-wanti agar selalu melihat kondisi lingkungan sekitar. Beberapa persyaratan dalam mengembangkan puyuh adalah; lokasi yang jauh dari kebisingan, lokasi idealnya harus memiliki jalur untuk pemasaran telur-telur puyuh, lokasi yang terbebas dari wabah penyakit, serta tempatnya memiliki sirkulasi udara yang baik.

“Burung puyuh sangat rentan stress, apalagi jika mendengar suara atau bunyi-bunyian yang keras. Jika sudah stress daya tahan puyuh pun menurun dan riskan mati. Untuk antisipasi demikian, biasanya kita selalu memperdengarkan suara-suara dari radio di kandang setiap hari. Hal tersebut dilakukan agar puyuh bisa menyesuaikan terhadap suara dan bunyi-bunyian.” Ujar Muklas.

Muklas sendiri sebagai peternak burung puyuh, tak hanya mengembangkan burung puyuh sebagai penghasil telur semata. Saat ini, Muklas juga menjual anakan puyuh dari mulai nol hari, hingga puyuh remaja yang siap bertelur. Selain itu, Muklas juga siap menyalurkan puyuh-puyuh afkir dari plasma.

“Bagi peternak pemula yang ingin mencoba peluang dengan wirausaha di ternak puyuh, saya juga menyediakan paket puyuh dari mulai kapasitas 1000 hingga 5000 ekor. Untuk paket ini peternak pemula tak perlu khawatir bagaimana proses membuat kandangnya. Karena untuk paket sudah lengkap dengan kandang, pakan, obat-obatan untuk puyuh dan panduan gratis tiap hari, jika peternak menemui kendala.”
Ahmat Muklas, peternak burung puyuh dari Karanganyar Ponorogo
Untuk proses kandangnya, Muklas menggunakan kandang sistem battery, dimana sistem ini menurutnya lebih memudahkan peternak dalam merawat burung puyuh dibanding sistem litter atau koloni. Untuk sistem koloni, digunakan Muklas hanya untuk proses pembesaran burung puyuh. Sistem battery lebih mudah dibersihkan, dan cukup mudah memanen telurnya.

Ransum atau pakan puyuh bisa menggunakan murni dari pabrik yang bisa didapatkan dengan mudah di toko pakan atau peternak besar. Atau juga bisa menggunakan pakan campuran dengan harga yang lebih terjangkau. Muklas menginggatkan bagi peternak pemula agar menjadi perhatian serius dalam pemberian pakan puyuh. Karena jika terlalu sering menggunakan pakan murni, hasilnya memang bagus, namun keuntungannya ikut menurun.

“Saya selalu memberikan pakan campur terhadap puyuh-puyuh saya, untuk pakan campur harga relatif bisa dikontrol, dan potensi merugi karena fluktuasi harga pakan bisa ditekan. Selain itu, pemberian pakan campur juga akan membiasakan puyuh kita mendapat pakan campur dan gizi yang lebih lengkap.” Ungkap pria yang tiap dua minggu sekali mensuplai telur puyuh hingga Riau ini.

Menurut Muklas harga telur saat ini sangat fluktuatif dan berubah-ubah mengikuti grafik harga pakan. Harga telur perbutir dari peternak biasanya dari 150 – 170 rupiah. Untuk harga puyuh usia 0 – 20 hari sekitar 2000-an rupiah. Sedangkan harga perekor puyuh emas usia siap produk, antara 5.500 – 5.700 rupiah.

“Burung puyuh petelur memiliki masa produktif hingga 1,5 tahun. Dan dalam satu tahun, biasanya seekor puyuh sehat akan menghasilkan sekitar 300 – 350 butir setiap tahun. Jadi, bisa dibayangkan keuntungan yang didapat per bulan atau keuntungan pertahunnya. Tah hanya itu, peternak juga bisa menjual kotoran puyuh kepada petani organik, dan menjual lagi puyuh yang sudah afkir.” tambahnya
Memang banyak yang menyebutkan beternak burung puyuh sangat riskan terhadap penyakit dan kendala-kendala lain. “Namun, jika kita tahu persis karakter burung puyuh dan karakter alam, kita pasti berhasil mengeliminir kendala-kendala yang ada.

Misalnya, burung puyuh tidak bagus jika terkena matahari secara langsung, karena itulah burung puyuh harus dibuatkan rumah-rumahan yang terlindung namun bersuhu cukup hangat. Selain itu, saya juga kerap memasang obat nyamuk di kandang, untuk mengantisipasi serangan nyamuk ke burung puyuh. Kendala lain misalnya sakit dan terkena virus bisa ditanggulangi dengan obat-obatan atau antibiotik yang saat ini bisa dengan mudah di dapat di pasar.” Tutup Muklas.

Tertarik untuk berwirausaha ternak burung Puyuh Emas ini? Silakan hubungi contact person dibawah ini:

Ahmat Muklas
Desa Karanganyar, Ngrupit, Ponorogo
Telp. 0812-352-5820

Sumber : wartawirausaha
Previous
Next Post »